Ilustrasi porsi makanan. Shutterstock
TEMPO.CO, Jakarta - Sesibuk apa pun bekerja, sebagai wanita tentu Anda rindu memasak dan menyiapkan makanan yang enak untuk keluarga. Begitu pula Anda yang kurang pintar memasak, sesekali ingin juga, dong menyajikan hasil masakan sendiri.
Berdasarkan hal itu, Michael Saputra (33), Olivia Wongso (39), Willy Haryanto (35), dan Ardo Adiwidjaja (33) memulai bisnis pengiriman bahan makanan siap masak berlabel Black Garlic pada Juli 2015. "Waktu itu saya dan teman-teman baru saja menikah dan punya anak. Kami repot kalau harus belanja dulu, terus memasak, dan sebagainya. Makan di luar terus-menerus enggak mungkin. Yang wanita juga ingin memasak untuk keluarga. Akhirnya kami mencari solusi, yang cocok untuk orang-orang yang mengalami hal yang sama," ujar Michael saat ditemui di kantor Black Garlic di daerah Kebayoran Baru, Jakarta.
Solusinya, membuat layanan belanja dan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak. "Kami membuat bisnis yang bisa membantu orang-orang yang enggak punya banyak waktu untuk belanja, Black Garlic. Black Garlic mengirimkan bahan-bahan segar siap masak. Semua sudah kami siapkan dan kami takar untuk porsi 2 dan 4 orang," ujarnya.
Harga menu per porsi dibanderol sekitar Rp 25-300 ribu, tergantung pada jenis bahan. Tak hanya hemat waktu karena bahan sudah tersedia, bumbu pun dikirim dalam keadaan jadi dan sudah diolah, sehingga Anda tinggal menambahkannya ke dalam masakan.
Agar pelanggan tidak bosan, setiap minggunya Black Garlic mengeluarkan 11 menu berbeda. Rasanya dijamin enak, mengingat resep-resep Black Garlic digarap melewati persetujuan William Wongso (69), maestro kuliner Indonesia yang juga penasihat kuliner maskapai Garuda Indonesia. "Menu kami tiap minggu terdiri dari 7 menu utama, 3 menu sarapan dan menu anak-anak, serta 1 menu makanan penutup," perinci Michael.
Dalam kurun 1,5 tahun, bisnis ini berkembang pesat. "Juli 2015, kami cuma mengirim 50 boks per bulan. Satu boks bisa berisi beberapa porsi menu, termasuk 11 menu sekaligus, pesanan pelanggan untuk seminggu. November 2016 kami sudah mengirim 2.200 boks dalam sebulan," ujar Michael.
Untuk media promosi, tim Black Garlic melakukannya melalui jalur online maupun offline. "Titik beratnya di online. Dari memasang iklan, mengirim newsletter, membuat kampanye, semua bisa diperhitungkan," ujarnya.
Untuk promosi offline, mereka mengirim perwakilan ke arisan ibu-ibu. Dalam akun Instagram @BlackGarlicID, dipasang video tutorial dan fakta seputar masakan dan bahan-bahannya. Kini Black Garlic meraup omzet rata-rata Rp 1,5 miliar per bulan.
TABLOIDBINTANG
http://ift.tt/2iurJq9