Robot koki ini bekerja dengan program algoritma pintar, untuk meniru cara koki kelas dunia meracik masakannya. Dalam pameran di London, robot Moley mengamati jurumasak jempolan Tim Anderson memasak sup kepiting. Software pada robot menganalisa dan meniru semua gerakan koki unggulan itu saat meracik masakan, tepat hingga ke detiknya.
Gagasan robot pintar tukang masak itu, menurut CEO moley Robotics, Mark Oleynik adalah mengumpulkan basis data dalam volume amat besar dari beragam koki terkenal, dan meniru cara mereka meracik masakannya. "Saat ini kita bisa membaca buku resep masakan atau mengunduhnya dari jalur internet. Tapi bagaimana cara memasaknya, itu yang jadi kunci citarasa masakan", ujar Olyenik.
CEO Moley Robotics itu mempromosikan, robot-robot buatan pabriknya, tidak hanya mengumpulkan resep, tapi juga metode real cara meracik masakan, dan mempraktekannya sesuai hasil analis software cerdas. "Mula-mula robot hanya meniru, tapi di masa depan, robot pintar ini juga akan bisa meracik kombinasi makanan lezat", tambah Olyenik.
Apakah di masa depan teknik akan sepenuhnya menggantikan manusia? Masih banyak yang skeptis terkait hal ini. Misalnya William Pitts seorang peramu kopi atau barista kenamaan di London menyebutkan, ia lebih suka meramu dan memasak sendiri masakannya. "Mencoba beragam resep baru, tetap jadi kegiatan yang menyenangkan", tambah dia.
Pro atau kontra? Yang jelas sebuan teknologi akan terus datang bergelombang. Robot dapur atau robot jurumasak adalah salah satu contohnya. Diterima atau tidak oleh pasar, ituv tergantung penerimaan dari pihak konsumen.
as/vlz (aptn)
http://ift.tt/2ebp8kF