Menyusui Bisa Mencegah Risiko Kanker, Apa Iya?


Bagi Counties yang sudah menjadi Bunda, tentu sudah sangat familier dengan kegiatan menyusui. Memberikan air susu lewat menyusui memang merupakan cara terbaik untuk memberikan nutrisi yang cukup buat buah hati, bila dibandingkan dengan memberikan susu formula (sufor).


Meski kandungan nutrisi pada sufor juga sudah diformulasi sedemikian rupa sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi, tapi air susu ibu (ASI) tetaplah yang terbaik.

//
Pasalnya, ada beberapa jenis nutrisi yang hanya ada pada ASI dan tidak ditemukan pada sofur. Di antaranya, zat antibodi jenis imunoglobulin A, kolostrum, dan beberapa jenis protein pencegah pertumbuhan kuman: laktoferin dan lisozim.

Tak cuma menyehatkan bagi buah hati, hubungan emosional antara ibu dan anak juga akan menjadi lebih kuat berkat menyusui.

Lebih dari itu, ternyata ada hal lain tentang manfaat menyusui yang selama ini belum banyak diketahui orang.


Dimuat pada laman Parents, menurut para ahli, menyusui merupakan suatu aktivitas yang menguntungkan bagi kesehatan wanita. Pasalnya, dari proses menyusui itu, Counties bisa menekan risiko terkena berbagai jenis penyakit kanker. Seperti, kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, hingga kanker hati.

//
Selain pada bayi, aktivitas menyusui juga dapat memberikan efek kekebalan tubuh pada sang ibu. Seorang wanita dapat melewan munculnya sel kanker dan sel tumor di dalam tubuh secara alami.

Menurut para ahli, seorang ibu wajib menyusui anaknya mulai dari 0 tahun sampai 2 tahun. Secara ekslusif, ASI harus diberikan kepada buah hati sejak usia 0 tahun sampai 6 bulan.

Ternyata banyak kan manfaat dari menyusui. Tak cuma menguntungkan buat kesehatan buah hati, Bunda Counties pun juga bisa ikut merasakan manfaatnya. (County Food/Yudha Putra Kusuma)

Subscribe to receive free email updates: